PROSES
PERKEMBANGAN SISTEM
UROGENITAL
Sistem
urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem urinaria
terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Sistem
reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, saluran reproduksi berupa vas
deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi penis
sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris. Sedangkan sisem reproduksi
wanita terdiri dari sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii
serta uterus dan vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia
eksternae dan kelenjar mammae (Susilowati, dkk. 2003). Perkembangan sistem reproduksi dan sistem urinarius pada wanita
berkaitan erat. Namun, supaya hal tersebut jelas diperlukan gambaran evolusi
dari tiap-tiap sistem secara terpisah, dengan membahas mengenai hubungan dan
penyatuan yang penting selama perkembangan.
Perkembangan sistem urogenital wanita
dimulai pada minggu keempat setelah implantasi, mengikuti urutan yang
ditunjukkan. Genitalia eksterna wanita terbentuk kira-kira setelah minggu
ketujuh :
1. Asal Ovarium
Selama minggu kelima hingga keenam,
sel kelamin primitif bermigrasi dari kantong kuning telur ke dalam rigi kelamin
mesoderm dorsal, yang nantinya menjadi ovarium. Setiap sel kelamin dapat
berkembang menjadi ovum primordial, kemudian menempati bagian luar (korteks).
Tidak lama kemudian sel-sel itu dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil dan
berdiferensiasi sedang yang akan berkembang menjadi sel granulosa. Sel-sel yang
berada di sekeliling sel granulosa, yang tampak kurang terdiferensiasi
tetapi.mempunyai unsur stroma yang sama, akan berkembang menjadi sel teka. Fibroblas
jenis tertentu membantu terbentuknya sistem pembuluh darah yang rumit. Jaringan
ikat yang kasar dan pembuluh darah besar menggambarkan medula. Pada minggu
kedelapan, ovarium menjadi organ yang sudah dapat dikenali.
2. Asal Saluran Reproduksi Wanita
Duktus Mulleri akan menjadi tuba
uterina, uterus, serviks dan bagian atas vagina. Duktus ini berupa struktur
menyerupai benang yang mulai berdiferensiasi dalam embrio saat berusia sekitar
6 minggu. Duktus bagian atas memanjang dan duktus bagian bawah menyatu. Traktus
ini kemudian menjadi saluran membentuk oviduct paten, kavum uteri, kanalis
servikalis, dan dua per tiga bagian atas kanalis vaginalis. Sepertiga bawah
vagina terbentuk dari invaginasi kloaka. Perkembangan duktus ini memerlukan
waktu 4-5 bulan.
3. Asal Genitalia Eksterna Wanita
Genitalia eksterna berasal dari
perikloaka, dengan tuberkulum genital menjadi mons pubis dan klitoris. Himen
merupakan penyatuan bagian atas vagina (mulleri) dan sinus urogenital vagina
bagian bawah. Karena antar perkembangan yang rumit dan kecilnya ukuran
bagian-bagian ini, jenis kelamin janin jarang dapat ditentukan dengan pasti
melalui USG atau bahkan dengan visualisasi langsung sampai setelah minggu
ke-22.
4. Asal Ginjal Dan Ureter
Ginjal merupakan organ penting dalam
tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam
bentuk urin atau air seni, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Ginjal, bagian
dari sistem urinasi,erfungsi membersihkan sisa kotoran dari air, garam dan sisa
makanan dari tubuh. Darah yang mengalir bersikulasi melalui ginjal, telah
melalui miliaran proses filterasi melalui organ ini. Hasilnya adalah keringat
dan urin. Di dalam ginjal terdapat dua hormon penting yang berfungsi mengatur
tekanan darah, yaitu renin dan angiotensin. Ginjal memiliki karkteristik
berbentuk seperti kacang merah dan memiliki dua extremitas, dua batas dan dua
permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas lateral yang
cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan
bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus
renalis terdapat ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe, dan syaraf.
Pada struktur ini arteri renalis berada paling dorsal, dan vena renalis paling
ventral. (Purnomo, 2008). Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut
berada di daerah sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis.
Proses yang terjadi di dalam ginjal
ada di sel ginjal yang disebut nefron. Ginjal mengandung kira-kira 2.400.000
nefron, dan tiap nefron dapat menghasilkan urin. Fungsi dasar nefron adalah
untuk membersihkan atau menjernihkan plasma dari zat-zat yang tidak dikehendaki
ketika ia mengalir melalui ginjal tersebut. Zat-zat yang harus dikeluarkan
terutama meliputi produk akhir metabolisme seperti ureum, kreatinin, asam urat
dan garam-garam asam urat. Jika ada ion yang berlebihan seperti natrium,
kalium, klorida yang cenderung terkumpul di dalam tubulus atau saluran nefron
yang berlebihan, nefron berfungsi membersihkan plasma dari kelebihan ini.
Mekanisme utama nefron adalah, ketika cairan plasma masuk ke dalam nefron, maka
proses penyaringan dimulai, zat yang tidak dikehendaki tidak diserap kembali
dan keluar sebagai urin, tetapi yang masih bermanfaat diserap kembali untuk
kepentingan metabolisme (Solichatun, 2006).Ureter merupakan saluran muscular
yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke vesica urinaria. Ureter
merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari
ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima
urine dari papila renalis. Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic
interna pada jantan dan arteri-vena utero-ovarian pada betina (Purnomo, 2008).
Dinding ureter terdiri atas beberapa
lapis, yakni:
a) Tunika mukosa : lapisan dari dalam
ke luar sebagai berikut :
·
Epithelium
transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai
lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
·
Tunika
submukosa tidak jelas
·
Lamina
propria beberapa lapisan
·
Luar
jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli
limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar
·
Kedua-dua
lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan
kosong membentuk lipatan membujur.
b) Tunika muskularis : otot polos
sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman
serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum,
stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum
c) Tunika adventisia : jaringan ikat
longgar
Tiga tahap yang menandai
perkembangan alat-alat ekskresi ginjal manusia, yaitu:
1) Pronefros (atau ginjal primordial),
saluran aposisional inkomplit dengan tubulus vestigial lateral, berkembang pada
mesoderm anterior lateral selama minggu ketiga dan keempat. Saluran ini dapat
membawa sedikit cairan selomik. Saluran ini sendiri bertahan menjadi duktus
mesonefrikus (wollfii).
2) Mesonefios (ginjal tengah) membentuk
ke arah kaudal dari pronefros di sepanjang duktus mesonefrikus, yang akhirnya
memanjang sampai kloaka. Sepanjang duktus ini, tubulus mesonefros,
masing-masing dengan sebuah arteriola dan venula, membentuk glomerulus
primordial. Mesonefros, berkembang pada minggu ketujuh, menyaring produk sampah
dari darah dan cairan selomik. Pada minggu kesembilan, tubulus berdegenerasi.
Duktus mesonefrikus menjadi rudimenter pada wanita, tetapi pada laki-laki akan
menjadi epididimis dan vas deferens.
3) Metanefros (ginjal sejati) mulai
terbentuk sekitar minggu keempat, ketika tubulus mesonefros terbentuk dan
berdegenerasi. Divertikulum mesonefros (tunas ureter) mulai tumbuh keluar dari
duktus mesonefros sedikit kranial dari kloaka menjadi ureter dan metanefros
atau ginjal permanen.
d) Vesica
Urinaria,Merupakan
kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung kemudian dibuang
secara periodik. (Solichatun, 2006).
Alat reproduksi perempuan yang
terlihat dari luar cuma bibir kemaluan dan liang senggama yang ditutupi bulu
kelamin. Alat reproduksi perempuan masuk hingga bagian dalam tubuh perempuan.
Alat reproduksi perempuan terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
1. Uterus
Tempat janin tumbuh dan berkembang.
Setiap bulan, rahim menyiapkan diri dengan melapisi dindingnya dengan lapisan
khusus untuk menerima bayi. Kalau tidak jadi hamil, maka lapisan khusus itu
runtuh berupa darah haid. Kalau perempuan hamil, lapisan khusus tidak
diruntuhkan lagi, tetapi dipakai untuk menghidupi janin sehingga perempuan
tidak haid saat hamil.
2. Serviks/Mulut Rahim
Serviks memisahkan rahim dengan
liang senggama. Bermanfaat menjaga agar kotoran dan kuman tidak mudah masuk
kedalam rahim. Juga, ia bermanfaat untuk menyangga kepala bayi saat perempuan
hamil.
3.
Ovarium
Proses pembentukan ovum (oogenesis)
terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat banyak sel induk telur
(oogonium) yang bersifat diploid (2n). Oogonium akan tumbuh menjadi oosit
primer (oosit I) melalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara
meiosis menghasilkan satu oosit sekunder (oosit II) dan satu badan kutub I
(badan kutub primer).Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membelah
berulang kali dan tumbuh di dalam rahim atau uterus.
Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1.
Genetalia Eksterna
a.
Mons veneris
:
Ø
Bagian yang
menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis
pubis.
Ø
Setelah
pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut.
b.
Labia majora
Ø
Berbentuk
lonjong dan menonjol, berasal dari monsveneris dan berjalan kebawah dan
kebelakang.
Ø
Labia majora
sinistra dan dextra bersatu disebelah belakang dan merupakan batas depan dari
perinium, disebut : commisura posterior (frenulum).
c.
Labia minora
Ø
Didapatkan
sebagai lipatan disebelah medial dari labia majora.
Ø
Kedua
lipatan tersebut(kiri dan kanan) bertemu di atas (preputium clitoris) dan
dibawah klitoris (frenulumclitoridis).
d.
Clitoris
Ø
Merupakan
suatu tunggul yang erectil
Ø
Mengandung
banyak urat – urat saraf sensoris, dan pembuluh – pembuluh darah.
e.
Vestibulum
Ø
Merupakan
rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
clitoris, dorsal oleh fourchet.
Ø
Pada
vestibulum terdapat muara – muara dari vagina uretra dan terdapat pula 4 lubang
yaitu : 2 muara dari kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak ke
belakang dari introitus vaginae. 2 muara dari kelenjar Skene disamping dan agak
dorsal dari urethra.
f.
Gl.
Vestibularis majoris Bartholoni :
Ø
Merupakan
kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan sekret mucus
terutama pada waktu coitus.
g.
hymen :
Ø
berupa
lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae.
Ø Biasanya hymen berlubang sebesar
ujung jari hingga getah dari genetalia interna dan darah haid dapat mengalir
keluar.
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Ø Saluran untuk mengeluarkan darah
haid, sekret.
Ø Alat untuk bersenggama.
Ø Jalan lahir bayi
b. Uterus
Ø Tempat tumbuhnya janin
Ø Memberi makanan pada janin melalui
placenta yang melekat pada rahim.
c. Tuba Falopi
Ø Saluran yang membawa ovum yang di
lepaskan ovarium kedalam uterus.
d. Ovarium
Ø Memproduksi ovum.
e. Ligamentum
Ø Mengikat atau menahan organ – organ
reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya .
H. KESIMPULAN
- Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem urinaria terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
- Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, aluran reproduksi berupa vas deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi penis sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris.
- Sisem reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii serta uterus dan vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia eksternae dan kelenjar mammae.
- Kandungan glukosa pada urin menandakan adanya kerusakan pada ginjal.
I. DAFTAR PUSTAKA
Luis Carlos Junquiera, Jose Carneiro.HISTOLOGI
DASAR : Text & Atlas.EGC;2007
Harnawati,2009. Alat Reproduksi dan Fungsinya. (online)
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/alat-reproduksi-dan-fungsinya/
Susilowati, dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Biologi
Umum. Malang: UM
Purnomo, Yudi. 2008. Biologi umum. Surakarta:
tiga serangkai.
Solichatun, dkk. 2006. Biologi umum. Surakarta:
UNS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar