Sabtu, 10 November 2012

Ginekologi



PROSES PERKEMBANGAN SISTEM UROGENITAL
            Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem urinaria terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, saluran reproduksi berupa vas deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi penis sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris. Sedangkan sisem reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii serta uterus dan vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia eksternae dan kelenjar mammae (Susilowati, dkk. 2003). Perkembangan sistem reproduksi dan sistem urinarius pada wanita berkaitan erat. Namun, supaya hal tersebut jelas diperlukan gambaran evolusi dari tiap-tiap sistem secara terpisah, dengan membahas mengenai hubungan dan penyatuan yang penting selama perkembangan.
            Perkembangan sistem urogenital wanita dimulai pada minggu keempat setelah implantasi, mengikuti urutan yang ditunjukkan. Genitalia eksterna wanita terbentuk kira-kira setelah minggu ketujuh :
1.      Asal Ovarium
Selama minggu kelima hingga keenam, sel kelamin primitif bermigrasi dari kantong kuning telur ke dalam rigi kelamin mesoderm dorsal, yang nantinya menjadi ovarium. Setiap sel kelamin dapat berkembang menjadi ovum primordial, kemudian menempati bagian luar (korteks). Tidak lama kemudian sel-sel itu dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil dan berdiferensiasi sedang yang akan berkembang menjadi sel granulosa. Sel-sel yang berada di sekeliling sel granulosa, yang tampak kurang terdiferensiasi tetapi.mempunyai unsur stroma yang sama, akan berkembang menjadi sel teka. Fibroblas jenis tertentu membantu terbentuknya sistem pembuluh darah yang rumit. Jaringan ikat yang kasar dan pembuluh darah besar menggambarkan medula. Pada minggu kedelapan, ovarium menjadi organ yang sudah dapat dikenali.
2.      Asal Saluran Reproduksi Wanita
Duktus Mulleri akan menjadi tuba uterina, uterus, serviks dan bagian atas vagina. Duktus ini berupa struktur menyerupai benang yang mulai berdiferensiasi dalam embrio saat berusia sekitar 6 minggu. Duktus bagian atas memanjang dan duktus bagian bawah menyatu. Traktus ini kemudian menjadi saluran membentuk oviduct paten, kavum uteri, kanalis servikalis, dan dua per tiga bagian atas kanalis vaginalis. Sepertiga bawah vagina terbentuk dari invaginasi kloaka. Perkembangan duktus ini memerlukan waktu 4-5 bulan.

3.      Asal Genitalia Eksterna Wanita
Genitalia eksterna berasal dari perikloaka, dengan tuberkulum genital menjadi mons pubis dan klitoris. Himen merupakan penyatuan bagian atas vagina (mulleri) dan sinus urogenital vagina bagian bawah. Karena antar perkembangan yang rumit dan kecilnya ukuran bagian-bagian ini, jenis kelamin janin jarang dapat ditentukan dengan pasti melalui USG atau bahkan dengan visualisasi langsung sampai setelah minggu ke-22.




4.      Asal Ginjal Dan Ureter
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin atau air seni, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Ginjal, bagian dari sistem urinasi,erfungsi membersihkan sisa kotoran dari air, garam dan sisa makanan dari tubuh. Darah yang mengalir bersikulasi melalui ginjal, telah melalui miliaran proses filterasi melalui organ ini. Hasilnya adalah keringat dan urin. Di dalam ginjal terdapat dua hormon penting yang berfungsi mengatur tekanan darah, yaitu renin dan angiotensin. Ginjal memiliki karkteristik berbentuk seperti kacang merah dan memiliki dua extremitas, dua batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe, dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berada paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. (Purnomo, 2008). Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut berada di daerah sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis.

Proses yang terjadi di dalam ginjal ada di sel ginjal yang disebut nefron. Ginjal mengandung kira-kira 2.400.000 nefron, dan tiap nefron dapat menghasilkan urin. Fungsi dasar nefron adalah untuk membersihkan atau menjernihkan plasma dari zat-zat yang tidak dikehendaki ketika ia mengalir melalui ginjal tersebut. Zat-zat yang harus dikeluarkan terutama meliputi produk akhir metabolisme seperti ureum, kreatinin, asam urat dan garam-garam asam urat. Jika ada ion yang berlebihan seperti natrium, kalium, klorida yang cenderung terkumpul di dalam tubulus atau saluran nefron yang berlebihan, nefron berfungsi membersihkan plasma dari kelebihan ini. Mekanisme utama nefron adalah, ketika cairan plasma masuk ke dalam nefron, maka proses penyaringan dimulai, zat yang tidak dikehendaki tidak diserap kembali dan keluar sebagai urin, tetapi yang masih bermanfaat diserap kembali untuk kepentingan metabolisme (Solichatun, 2006).Ureter merupakan saluran muscular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke vesica urinaria. Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari papila renalis. Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena utero-ovarian pada betina (Purnomo, 2008).

Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:
a)      Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :
·         Epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
·         Tunika submukosa tidak jelas
·         Lamina propria beberapa lapisan
·         Luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar
·         Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan membujur.
b)      Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum, stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum
c)      Tunika adventisia : jaringan ikat longgar
Tiga tahap yang menandai perkembangan alat-alat ekskresi ginjal manusia, yaitu:

1)      Pronefros (atau ginjal primordial), saluran aposisional inkomplit dengan tubulus vestigial lateral, berkembang pada mesoderm anterior lateral selama minggu ketiga dan keempat. Saluran ini dapat membawa sedikit cairan selomik. Saluran ini sendiri bertahan menjadi duktus mesonefrikus (wollfii).
2)      Mesonefios (ginjal tengah) membentuk ke arah kaudal dari pronefros di sepanjang duktus mesonefrikus, yang akhirnya memanjang sampai kloaka. Sepanjang duktus ini, tubulus mesonefros, masing-masing dengan sebuah arteriola dan venula, membentuk glomerulus primordial. Mesonefros, berkembang pada minggu ketujuh, menyaring produk sampah dari darah dan cairan selomik. Pada minggu kesembilan, tubulus berdegenerasi. Duktus mesonefrikus menjadi rudimenter pada wanita, tetapi pada laki-laki akan menjadi epididimis dan vas deferens.
3)      Metanefros (ginjal sejati) mulai terbentuk sekitar minggu keempat, ketika tubulus mesonefros terbentuk dan berdegenerasi. Divertikulum mesonefros (tunas ureter) mulai tumbuh keluar dari duktus mesonefros sedikit kranial dari kloaka menjadi ureter dan metanefros atau ginjal permanen.
d)     Vesica Urinaria,Merupakan kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung kemudian dibuang secara periodik. (Solichatun, 2006).
Alat reproduksi perempuan yang terlihat dari luar cuma bibir kemaluan dan liang senggama yang ditutupi bulu kelamin. Alat reproduksi perempuan masuk hingga bagian dalam tubuh perempuan. Alat reproduksi perempuan terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
1.      Uterus
Tempat janin tumbuh dan berkembang. Setiap bulan, rahim menyiapkan diri dengan melapisi dindingnya dengan lapisan khusus untuk menerima bayi. Kalau tidak jadi hamil, maka lapisan khusus itu runtuh berupa darah haid. Kalau perempuan hamil, lapisan khusus tidak diruntuhkan lagi, tetapi dipakai untuk menghidupi janin sehingga perempuan tidak haid saat hamil.
2.      Serviks/Mulut Rahim
Serviks memisahkan rahim dengan liang senggama. Bermanfaat menjaga agar kotoran dan kuman tidak mudah masuk kedalam rahim. Juga, ia bermanfaat untuk menyangga kepala bayi saat perempuan hamil.
3.      Ovarium
Proses pembentukan ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat banyak sel induk telur (oogonium) yang bersifat diploid (2n). Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer (oosit I) melalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder (oosit II) dan satu badan kutub I (badan kutub primer).Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan membelah berulang kali dan tumbuh di dalam rahim atau uterus.
Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1.      Genetalia Eksterna
a.       Mons veneris :
Ø  Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan simpisis pubis.
Ø  Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut.
b.      Labia majora
Ø  Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari monsveneris dan berjalan kebawah dan kebelakang.
Ø  Labia majora sinistra dan dextra bersatu disebelah belakang dan merupakan batas depan dari perinium, disebut : commisura posterior (frenulum).
c.       Labia minora
Ø  Didapatkan sebagai lipatan disebelah medial dari labia majora.
Ø  Kedua lipatan tersebut(kiri dan kanan) bertemu di atas (preputium clitoris) dan dibawah klitoris (frenulumclitoridis).
d.      Clitoris
Ø  Merupakan suatu tunggul yang erectil
Ø  Mengandung banyak urat – urat saraf sensoris, dan pembuluh – pembuluh darah.
e.       Vestibulum
Ø  Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh clitoris, dorsal oleh fourchet.
Ø  Pada vestibulum terdapat muara – muara dari vagina uretra dan terdapat pula 4 lubang yaitu : 2 muara dari kelenjar Bartholoni yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vaginae. 2 muara dari kelenjar Skene disamping dan agak dorsal dari urethra.
f.       Gl. Vestibularis majoris Bartholoni :
Ø  Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan sekret mucus terutama pada waktu coitus.
g.      hymen :
Ø  berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae.

Ø  Biasanya hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genetalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar.

2.      Genetalia Interna
a.       Vagina
Ø  Saluran untuk mengeluarkan darah haid, sekret.
Ø  Alat untuk bersenggama.
Ø  Jalan lahir bayi

b.      Uterus
Ø  Tempat tumbuhnya janin
Ø  Memberi makanan pada janin melalui placenta yang melekat pada rahim.

c.       Tuba Falopi
Ø  Saluran yang membawa ovum yang di lepaskan ovarium kedalam uterus.
d.      Ovarium
Ø  Memproduksi ovum.
e.       Ligamentum
Ø  Mengikat atau menahan organ – organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya .






H. KESIMPULAN
  1. Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria dan sistem reproduksi. Sistem urinaria terdiri atas sepasang ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
  2. Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang tetstis, aluran reproduksi berupa vas deferens, epididimis, vas everen dan uretra tunggal. Pada pria dilengkapi penis sebagai organ kopulatoris dan kelenjar asesoris.
  3. Sisem reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium, saluran reproduksi berupa sepasang tuba falopii serta uterus dan vagina tunggal. Pada wanita juga terdapat organ genitalia eksternae dan kelenjar mammae.
  4. Kandungan glukosa pada urin menandakan adanya kerusakan pada ginjal.
I. DAFTAR PUSTAKA
Luis Carlos Junquiera, Jose Carneiro.HISTOLOGI DASAR : Text & Atlas.EGC;2007
Harnawati,2009. Alat Reproduksi dan Fungsinya. (online) http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/alat-reproduksi-dan-fungsinya/
Susilowati, dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Malang: UM
Purnomo, Yudi. 2008. Biologi umum. Surakarta: tiga serangkai.
Solichatun, dkk. 2006. Biologi umum. Surakarta: UNS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar